Spektrometri massa adalah salah satu teknik analisis yang sangat penting dan sering digunakan dalam bidang kimia, khususnya untuk identifikasi senyawa kimia dan pengukuran massa molekul. Dengan kemampuan untuk memberikan informasi rinci tentang komposisi dan struktur molekul, spektrometri massa telah menjadi alat utama dalam penelitian, industri, dan laboratorium klinis.
Teknik ini bekerja dengan cara mengionisasi molekul dan kemudian mengukur rasio massa terhadap muatan (m/z) dari ion yang terbentuk. Molekul yang diionisasi ditembakkan ke dalam medan magnet atau elektrostatik, di mana ion-ion tersebut dipisahkan berdasarkan rasio m/z mereka. Hasilnya adalah spektrum massa yang menggambarkan berbagai ion yang ada dalam sampel, memberikan informasi mengenai struktur dan berat molekul.
Salah satu aplikasi penting spektrometri massa adalah dalam analisis bahan organik dan anorganik. Dalam industri farmasi, teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi dan memurnikan senyawa aktif, memverifikasi produk akhir, dan memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas. Selain itu, spektrometri massa juga banyak digunakan dalam analisis forensik untuk mengidentifikasi zat beracun, obat-obatan terlarang, dan bahan kimia berbahaya.
Di bidang lingkungan, spektrometri massa membantu dalam mendeteksi jejak polutan di air, tanah, dan udara, yang sangat berguna untuk pemantauan kualitas lingkungan dan pengembangan kebijakan perlindungan lingkungan. Sementara itu, dalam ilmu biokimia, teknik ini digunakan untuk menganalisis protein, asam nukleat, dan metabolit untuk penelitian penyakit, pengembangan obat, dan pemahaman proses biologis.
Spektrometri massa juga semakin penting dalam bidang makanan dan minuman, di mana analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap bahan tambahan makanan, kontaminan, dan senyawa penyedap dilakukan untuk memastikan keamanan dan kualitas produk.